BRMP SDLP Dorong Implementasi Pertanian Organik untuk Swasembada Pangan
Jakarta, 2 Desember 2025 — Indonesia terus memperkuat upaya swasembada pangan di tengah tantangan sektor pertanian seperti degradasi lahan, ketergantungan pupuk kimia, dan rendahnya adopsi pertanian organik. Pertanian regeneratif dan organik dinilai sebagai solusi strategis untuk memulihkan kesehatan tanah, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat sistem pangan berkelanjutan. Penguatan kebijakan dan kolaborasi multipihak menjadi kunci agar implementasinya berjalan efektif dan konsisten secara nasional.
Isu tersebut menjadi fokus pada Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia bertema “Penerapan Sistem Pertanian Regeneratif dan Pertanian Organik dalam Rangka Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan.”
Kepala Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian (BRMP SDLP), Asdianto, hadir sebagai narasumber, memaparkan materi berjudul “Penerapan Pertanian Organik Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan.” Dalam paparannya, Asdianto menekankan pentingnya modernisasi pengelolaan lahan serta penerapan sistem produksi ramah lingkungan sebagai pilar ketahanan pangan jangka panjang.
FGD ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Pertanian, Bappenas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akademisi dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Jember, serta pelaku usaha seperti PISAgro, PT Pupuk Indonesia, Aliansi Organik Indonesia, dan PT Syngenta. Forum ini bertujuan memperkuat pemahaman mengenai peran pertanian regeneratif dan organik, mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapannya, serta mendorong sinergi multipihak dalam pengembangannya.
Melalui diskusi ini diharapkan tersusun rekomendasi strategis berupa analisis potensi pertanian regeneratif dan organik untuk ketahanan pangan, identifikasi hambatan regulasi dan infrastruktur, serta penyusunan kebijakan dan insentif guna mempercepat transformasi pertanian berkelanjutan di Indonesia.